Selain untuk menenangkan si kecil dan membuatnya merasa lebih nyaman dengan sentuhan Bunda, menggendong bayi juga merupakan satu cara efektif untuk memperkuat ikatan Bunda dan buah hati. Namun, apakah Bunda sudah menggendong si kecil dengan cara yang tepat? Terutama bagi para Bunda baru, coba kita pelajari bareng yuk, cara menggendong bayi yang benar.

Menggendong bayi itu ada banyak posisinya, Bun. Mulai dari posisi cradle hold atau posisi berbaring: kepala bayi berada di salah satu sudut siku lengan Bunda dan telapak tangan Bunda akan menopang bokongnya. Tangan Bunda lainnya bisa bebas bergerak atau bisa pula Bunda posisikan memeluk bayi. Posisi cradle hold cocok diterapkan pada bayi yang baru lahir hingga berusia 2 bulan, karena ia belum bisa menopang kepala dan lehernya sendiri. Selain itu, posisi ini juga paling cocok untuk menidurkan bayi. Ingat, jangan diayun terlalu keras ya, Bunda. Cukup menggendongnya sambil jalan-jalan di sekitar ranjangnya atau menepuk bokongnya dengan lembut.

 

 

Selanjutnya, ada posisi menggendong duduk menghadap depan. Jadi, tangan Bunda melingkar di dada bayi dan memegang ketiaknya. Lalu, tangan Bunda yang satunya menopang bokong bayi dan memosisikannya duduk. Posisi menggendong yang satu ini bisa Bunda terapkan ketika si kecil menginjak usia 3 bulan, di mana ia sudah mulai bisa mengangkat kepalanya, tapi belum sepenuhnya kuat menopang. Jadi biarkan ia bersandar di dada Bunda, ya.

 

 

Kemudian ada posisi menggendong bayi berdiri menghadap belakang. Jadi, sandarkan badan bayi bagian depan ke dada Bunda bagian samping, lalu posisikan kepala bayi bersandar di bahu Bunda. Tangan Bunda akan menopang bagian bokong bayi, sedangkan tangan Bunda yang satunya lagi menahan punggung bayi. Untuk bayi di bawah 5 bulan, Bunda wajib menahan bagian punggung sampai leher bayi jika ingin menggendong dengan posisi ini.

 

 

Tak lupa, ada menggendong posisi samping. Posisi samping ini ada dua macam, bayi bisa menempel di perut bagian samping atau di pinggang Bunda. Jika di posisi pinggang maka salah satu kaki bayi akan berada di perut Bunda, sedangkan satunya lagi di pinggang bagian belakang. Untuk menggendong dengan posisi seperti ini, salah satu tangan Bunda sudah pasti harus menopang area bokong atau pinggang bagian belakang si kecil. Agar gendongan lebih kuat, tangan Bunda yang satunya bisa memegang tangan Bunda yang dipakai buat menopang bayi. Posisi seperti ini jelas baru boleh diterapkan jika bayi sudah bisa menopang badan, leher, dan kepalanya sendiri ya, Bun atau ketika bayi berada di usia 6 bulan ke atas.

 

 

 

Pokoknya Bun, dalam menerapkan cara menggendong bayi yang benar, Bunda perlu memerhatikan kondisi si kecil. Selalu topang bagian punggung, leher, hingga kepala selama bayi belum bisa menopang sendiri ketiganya. Kemudian, hindari melakukan banyak aktivitas ketika menggendong si kecil, misalnya sambil memegang cangkir kopi yang panas, memegang benda tajam, dan sebagainya. Jika Bunda ingin menggendong si kecil sambil melakukan aktivitas ringan yang tidak berbahaya maka sebaiknya Bunda mengenakan gendongan bayi. Pilih gendongan bayi berbahan lembut yang nyaman buat bayi, seperti nyamannya plester ByeBye-FEVER Bayi yang juga berbahan lembut dan aman buat bayi berkulit sensitif sekalipun. Dilengkapi dengan hidrogel yang memiliki rasa pahit, bayi pun akan enggan memasukkan plester ke dalam mulutnya.

Oh iya, bagaimana jika kakek, nenek, atau si kakak yang sebenarnya masih kecil juga ingin sekali menggendong adik bayi? Selama mereka adalah orang-orang tepercaya, enggak masalah kok jika Bunda mengizinkan mereka untuk menggendong si kecil. Jika usia si kecil belum lebih dari 3 bulan maka agar lebih aman, Bunda bisa meminta mereka untuk duduk sambil memosisikan tangan dengan posisi cradle hold. Lalu, Bunda bisa meletakkan badan si kecil dengan lembut ke pangkuan mereka.

Oke deh, Bunda sudah siap memberikan rasa nyaman kepada si kecil melalui gendongan Bunda yang penuh dengan sentuhan dan dekapan kasih sayang? Jangan lupa untuk cuci tangan dan bebersih dulu ya sebelum menggendong si kecil, ya. Yuk, bagikan artikel ini ke para Bunda lainnya!